Ia masuk kelas 3 SD di desa Bumbulan walau usianya sudah 12
tahun atau terlambat hampir 4 tahun. Ketika usianya 16 tahun lulus dari SD
kemudian melanjutkan SMP di Gorontalo dan jenjang SMA di Menado setelah itu
memasuki ITB jurusan arsitektur di Bandung. Terlambat tapi bukan berarti
terhambat bukan?
Perjalanan Pendidikan dan awal mula bisnisnya
Perjalanan bisnis Ciputra dirintis sejak
masih menjadi mahasiswa arsitektur Institut Teknologi Bandung. Pada tingkat IV,
ia, bersama dua temannya, Ismail Sofyan dan Budi Brasali, teman kuliahnya, sekitar tahun 1957 mendirikan
PT Daya Cipta. Yakni usaha konsultan arsitektur bangunan berkantor di sebuah garasi Bersama.
Biro arsitek milik ketiga mahasiswa tersebut, sudah memperoleh kontrak
pekerjaan lumayan untuk masa itu, dibandingkan perusahaan sejenis lainnya.
Proyek yang mereka tangani antara lain gedung bertingkat sebuah bank di Banda
Aceh.. Saat itu, ia pula sudah menikahi Dian Sumeler, yang dikenalnya ketika masih sekolah
SMA di Manado. Tahun 1960 Ciputra lulus dari ITB dan meraih gelar insinyur kemudian mereka pindah Ke
Jakarta tepatnya di Kebayoran Baru. Kala itu ia belum punya rumah. Sehingga harus i
berpindah-pindah dari losmen ke losmen’ tutur Nyonya Dian, ibu empat anak.
Tetapi dari sinilah awal sukses Ciputra.
Keseluruhan pendidikan masa remaja Dr. Ir.
Ciputra memang merupakan gabungan dari pendidikan yang akademis dan juga non akademis,
di dalam kelas dan juga di luar kelas. Inilah yang dapat disebut sebagai
sekolah kehidupan yang membuat seseorang tumbuh menjadi pribadi yang mandiri
dan utuh. Oleh karena itu tidak heran bila saat ini ia berpendapat bahwa
pendidikan yang baik adalah pendidikan yang membangun manusia seutuhnya dan
beberapa cirinya adalah membangun moral, mendorong kreativitas dan mendidik
karakter-karakter mandiri siswa-siswinya.
Kejar Prestasi sebagai langkah awal untuk maju
Ciputra selalu haus prestasi. Bagi dia,
ukuran sukses seseorang bukanlah jumlah kekayaan yang dimilikinya, tetapi
prestasi yang telah dihasilkannya yang bermanfaat bagi orang banyak. Selain
jago matematika, prestasi awal yang pernah dicapainya adalah sebagai atlet lari
nasional. Dia pernah mewakili Sulawesi Utara, tanah kelahirannya, di ajang
Pekan Olahraga Nasional (PON). Dari olahraga lari, muncullah moto awal yang
diyakininya hingga sekarang, yaitu “untuk bisa maju, kau tak perlu mengalahkan
orang lain, cukup kau taklukkan diri sendiri”.
Dalam setiap perjuangan, gerak dan langkah
Ciputra berorientasi pada prestasi. Dari pengalaman hidupnya, prestasi mampu
mengangkat derajat seseorang dan mampu membentuk serta meningkatkan rasa
percaya diri. Ciputra yang merupakan anak dusun dan miskin mampu membuktikan
diri sebagai orang yang berhasil, mampu menciptakan keajaiban bagi diri sendiri
dan menularkannya kepada orang lain.
Sebagai wujud sumbangsih Ir. Ciputra
terhadap kemajuan pendidikan Tanah Air Indonesia maka Ir.
Ciputra merintis dan mendirikan 3 Sekolah yaitu Universitas
Tarumanegara (UNTAR Jakarta), Universitas Prasetia Mulya (UMP) dan Sekolah
Ciputra (SD-SMU) di Surabaya, memaparkan fakta-fakta statistik bahwa Lowongan
CPNS untuk 950 orang diikuti oleh para pencari kerja sebanyak 39.622 orang
penganggur. Jadi 1 kursi diperebutkan 40 orang pencari kerja. Beliau telah
berkecimpung dalam dunia bisnis selam 50 tahun dan memiliki 32 perusahaan di
Indonesia dan Mancanegara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar